Rabu, 15 Agustus 2012

Akhawatku Sayang

Tempat yang suci dijadikan medan pertandingan,
dengan pameran busana yang memukau,
gandingan fesyen dan warna yang garang, takkan terlepas dari lirikan mata yang memandang.

Siapa yang lagi menarik?
Siapa yang lagi cantik?
Siapa yang lagi ramai peminat?


Luar biasa

Akhawatku Sayang,
Cantiknya wanita itu,
bukan karena ramainya lelaki yang memujamu.

Cantiknya wanita itu,
bukan karena cantik dan mahalnya pakaian yang menutup auratmu.

Cantiknya wanita itu,
bukan karena manjanya nada suaramu.

Cantiknya wanita itu,
bukan karena kelembutan yang bukan pada tempatmu.

Cantiknya wanita itu,
bukan karena keberanian yang salah di sisi agamamu.

Namun Akhawatku Sayang,
Cantiknya wanita itu terletak
pada bibirmu yang selalu berzikir,
pada mukamu yang bersinar dengan cahaya wudhuk,
pada hatimu yang penuh rahmah dan taqwa,
pada pendirianmu yang tak goyah,
memperjuangkan agamamu,
yang semakin hari semakin tenat,
kerana madrasah utama ummah,
hilang arah dan tujuan kehidupan.

Akhawatku Sayang,
Mengapa harus berbangga diri,
Tiada yang tinggal dalam jasadmu,
kecuali rohmu yang suci,
janganlah engkau kotorkan dengan palitan nafsu.
Yang menjadi pinjaman pasti akan dipulangkan,
kepada Pemiliknya kelak.

Akhawatku Sayang,
Sudah engkau menjadi amaran fitnah,
yang sudah termaktub sejak beribu tahun dahulu.
Apakah engkau sanggup merealisasikan
sebuah fitnah,
yang mampu menggoncang keimanan
setiap yang bernama lelaki?

Akhawatku Sayang,
Bukan diskriminasi Allah,
yang menciptakanmu sedemikian,
karena engkau ibarat mutiara yang bernilai.
Yang sewajarnya dijaga rapi setiap ketika.

Selayaknya simpanlah kecantikanmu kepada yang layak engkau pamerkan.
Bahkan pahala yang bakal dikurnia,
jika diberi pada tempatnya dan tepat orangnya

setuju???

0 komentar:

Posting Komentar