This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 19 September 2012

Amerika kembali menghina Islam


kiriman dari Saudara Arrahim Baim , Terimakasih ya

Di amerika ada sebuah museum wax (museum lilin) dan mereka telah membuat 1 model manusia. Apa mau mereka ini. Tak habis habis nya menghina islam.
Laa tahzan innalloha ma'ana. Mudah2 laknat اللّهُ bersama mereka sampai yaumil kiamat...

Allahu Akbar !!!
 

PENGANTIN BIDADARI

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sebagai seorang pengantin,..
wanita lebih cantik dibanding seorang gadis ..
Sebagai seorang ibu, ..
wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin ...
Sebagai istri dan ibu, ..
ia adalah kata-kata terindah di semua musim ..
dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian …

***

Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat.

Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.

“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi.

Sambil tersenyum beliau berkata:
“Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”

“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.

“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.
“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan
“Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.

“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.

“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.”

Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”

Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”

Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”

Jawab istrinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”

Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.

Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.

“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”

Istrinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu”

***

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya.

Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid … ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya.

Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya.

Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya.

Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya … Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

***

Senja datang ..
Angin mendesau, sepi …
Pasir-pasir beterbangan …
Berputar-putar …

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh.

Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.

Tanpa dimandikan …
Tanpa dikafankan …

Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.

Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.

Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau
Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum.

Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula ..
.Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
“Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”

Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo .. Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”

“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.

” Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah.

“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.

“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya ….”

***
Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya.

Malam menjelang …
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata ..

Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan .. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula ..

Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini pabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu…. Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku ..."

Istri Zulebid, terdiam.
Matanya basah …
Ada sesuatu yang menggenang disana ..

Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi ..
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir ..
Ia menggerakkan bibirnya ..
“Suamiku, aku mencintaimu …
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita ..
Aku ikhlas ….

***

Somewhere over the rainbow, way up high ..
There’s a land that I heard of once on a lullaby ...

Somewhere over the rainbow, skied are blue ..
And the dreams that you dare to dream
really do come true ..

Dan,..
Akan kemanakah kumbang terbang ..
Pada siapa rindu mendendam ..
Kekasih yang terkasih ..
Pencinta dan yang dicinta ..
Semua berurai air mata ..
Sedih, ataukah bahagia …..?

~ o ~

‎3 PILAR YANG MENGHANCURKAN ISLAM

‎3 PILAR YANG MENGHANCURKAN ISLAM

Secara tidak sengaja kemarin saya bertemu dengan mantan Anggota Mahkamah Konstitusi, Bapak Muhammad Arif. kamipun berdialog panjang lebar..

Beliau menjelaskan ada 3 Pilar yang menghancurkan Islam.. dan tentunya itu semua produk orang2 YAHUDI yang memang diperutukkan negara2 yang banyak orang2 Islam..
Demokrasi, HAM, dan Kesetaraan Gender..

Dengan demokrasi, rakyat bisa menjadi TUHAN (GOD), kekuasaan ditangan Rakyat? lantas benarkah demikian? Toh kita perlu tahu (BUKA MATA LEBAR2 dan PASANG TELINGA dengan SERIUS) jika dinegara yang menganut DEMOKRASI, tidak pernah ada rakyatnya yang tidak berunjuk rasa menentang pemerintahan? berarti rakyat tidak puas? Demokrasi pula yang memecah jalan umat Islam masing2..
Ketika ada 3 partai yang mengaku PARTAI ISLAM, mereka mengaku peduli dengan RAKYAT. Lalu setelah Pemilihan Presiden? adakah yang mau mengalah untuk membela kawannya yang sama2 PARTAI ISLAM? buktinya "impossible"...
(Dibuktikan dengan kasus Lengsernya GUSDUR)

Kalo HAM? seorang anak bisa menuntut bapaknya kemeja hijau jikalau berani melanggar HAM? contohnya memukul anak. Padahal Rasul mengajarkan "Janganlah kau menggantung rotanmu, karena engkau sayang kepada anakmu". wajar jika anak salah dihukum. tapi ketika anak menuntut, jika orangtua melanggar HAM, Hak Perlindungan Anak, lantas orangtua mau bilang apa? Dahulu, guru menghukum muridnya adalah wajar, apalagi ada sistem "TA'JIR" dipondok. "Jika murid tidak terima, mereka bisa menuntut guru kepengadilan." (Cuplikan dari pertemuan Guru di Batang, disampaikan oleh KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KETUA PGRI JAWA TENGAH)

LALU, Kesetaraan Gender..
Wanita boleh melakukan aktifitas selayaknya pria. Salah jika wanita dilarang dalam era Globalisasi, karena peran wanita bukan cuma di KASUR, DAPUR, SUMUR. Dan otomatis, penampilan wanita bisa seperti layaknya pria. Wanita mau memakai celana, itu Hak Asasi, kesetaraan gender? wanita mau pergi siang malam, itu Hak Asasi, karena tuntutan Pekerjaan/Karier. Lalu tugas wanita dirumah digantikan siapa? oleh para PEMBANTU RUMAH TANGGA. Buktinya selama saya berkunjung di KOTA-KOTA BESAR, banyak2 anak yang dititipkan pembantu. mental pembantu-pun turun ke anak. Banyak Ibu2 juga jarang menyusui anaknya sampai 2 tahun karena tuntutan pekerjaan. Padahal, WHO menyarankan seorang IBU wajib menyusui anaknya hingga usia 2 tahun. (LIHAT KOMPAS Minggu lalu, lupa tanggalnya). dan Al-QURAN menyuruh seorang ibu menyusui hingga umur 2 tahun (30 bulan).

dan sekarang YAHUDI sukses membuat orang2 ISLAM pusing. KYAI/ULAMA ga bisa kasih Fatwa HARAM WANITA KELUAR RUMAH malam2 tanpa MUHRIM karena takut melanggar KESETARAAN GENDER. Karena wanita karier (apalagi Wartawati) ga bisa lama2 dirumah, apalagi pekerjaan penting.
Nah, silahkan dikomentari...
Ini masukan positif yang kadang membuat kita tidak sadar, diam2 kita mengatakan sesuatu yang salah itu benar, dan sesuatu yang benar itu salah..

Salah2 kita sudah terbiasa doktrin2 dari Barat, salah2 kita berkiblat ke Barat, salah2 ALLAH cepat memunculkan MATAHARI dari BARAT..
(Na'uzubillahimin dzalik)

^_^ — di Jalan Kusumabangsa, Pekalongan.

Senin, 17 September 2012

Pedagang

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Pedagang yang amanah, yang jujur, yang Muslim, kelak pada hari kiamat akan berkumpul dengan para syuhada (orang-orang yang mati syahid)" (Riwayat Al-Hakim & Ibn Majah dari Ibn Umar r.a)

Penyakit Umat Terdahulu di Masa Sekarang

Dari Abu hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Umat ku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat dahulu.” Sahabat bertanya, ‘Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?’

Nabi saw menjawab, “Penyakit-penyakit itu ialah : (1). Terlalu banyak (ber)seronok, (2).Terlalu mewah, (3). Menghimpun harta sebanyak mungkin, (4). Tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5). Sal
ing memarahi, (6). Hasud menghasud sehingga jadi zalim menzalimi.” (Riwayat Hakim)

Penjelasan dan Pengajaran :
a. Penyakit-penyakit tersebut jelas terpampang di depan mata kita sekarang ini. Penyakit tersebut adalah penyakit rohani yang melanda umat Islam kini.

b. Jika diperhatikan, kesemua penyakit di atas adalah kerana hilangnya nilai-nilai akhlak murni. Hilangnya nilai-nilai akhlak tersebut kerana sistem pendidikan yang hanya mementingkan nilai akademik semata-mata tanpa menghiraukan pendidikan agama dan moral.

c. Krisis kerohanian ini hanya boleh diselesaikan apabila umat Islam kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah dalam setiap aspek kehidupan, pendidikan terutamanya.

Taubat

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Andaikan kamu berbuat dosa hingga dosamu mencapai langit, kemudian kamu bertaubat, nescaya Allah s.w.t. memberi ampun kepada kamu" (Riwayat ibn Majah)

Jumat, 14 September 2012

Rasululloh Salallohu'alaihi Wassalam

saat Rasululah dihina | minimal seorang Muslim harus marah, dan sampaikan ketidaksukaannya sampai berhenti penghinaan itu
logikanya begini | bila Allah aja bershalawat kepada Nabi, maka kita harusnya lebih bershalawat kan? | nah, Allah larang Nabi dihina, kita?
tapi ya itulah, di kondisi sekarang, orang banyak berlindung dibalik HAM dan demokrasi untuk menghina agama | katanya freedom of speech
lha kalo Muslim malah alasan ini dan itu, dan mendiamkan penghinaan itu | kita wajib bertanya-tanya, nyisa nggak tuh iman di hati?
nggak usah Nabi deh, ibu kita aja deh | kalo dihina sama orang dan difitnah? minimal harus ada rasa nggak suka kan? ini Nabi loh?
dulu saya masih inget, pas baru Muslim, ada penghinaan terhadap Nabi | saya turun ke jalan, ikutan gelar aksi protes, harus ada suara
ada org kafir bilang begini "Nabi mah nggak usah dibela, dia bisa bela diri kali" | saya jawab, "beda denganmu yg nggak peduli sama nabimu!"
org kafir, di barat yesus jadi bulan-bulanan karikatur, jokes, segala macem hinaan lain, santai aja | Muslim nggak, mereka cinta Nabinya
Rasul nggak akan marah kalo dirinya dihina | tapi shahabat? marah besar | dan Rasul diamkan itu, artinya membela Nabi itu adalah perbuatan terpuji
zaman dulu, pas Islam masih ada Khilafah, masih ada kekuatan | nggak kebayang orang kafir untuk insult Islam
masih inget saat inggris mau sandiwara ttg Nabi di panggung | Khalifah bilang "kalo masih berani, besok kami serang" | nggak jadi tuh
phillip k. hitti dalam 'history of arabs' nulis | "saat itu satu telunjuk khalifah bisa menggerakkan jihad seantero dunia Islam"
ulama2 fiqh jelas ngasi hukum terhadap yg menghina Nabi | suruh mereka berhenti, kalo nggak maka layak disukabumi-kan, atau balikpapan-kan
bukan kasar, bukan kejam | tapi memang orang kafir itu suka sengaja bikin ribut | kita adem2 aja, eh dia malah nyolot
ummat Muslim nggak pernah minta masalah | tapi nggak boleh lari kalo ada masalah | lo jual gue borong kt bang ben
jadi sikap minimal adalah marah atas penghinaan thd Nabi | kemudian suarakan itu sampai berhenti penghinaan thd Nabi
tapi marah tentu bukan dengan caci maki, apalagi bales hina Nabi agama lain | ada marah yg elegan, ada cara yang disyariatkan
tapi kalo sampe santai-santai aja Muslim yg tau Nabinya dihina? | kita doakan aja deh agar kembali ke jalan lurus..
"marah elegan" itu adl marah tanpa balas mencaci, mendidik agar dia berhenti menghina, dan ingatkan konsekuensi kl mereka nggak berhenti
"marah elegan" itu ingatkan santun | di dalam Islam ada hukuman mati, bagi yg menghina Nabi dan nggak berhenti saat sudah dinasihati
pengalihan isu: "terus pemboman dubes AS gara2 penghinaan nabi? bakar bendera? bener tuh?" | eh, itu nggak kan terjadi kl gak ada penghinaan
banyak orang bahas tentang AKIBAT masalah penghinaan terhadap Nabi | tapi abai terhadap PENYEBAB masalahnya adl penghinaan itu sendiri
ya kalo nggak mau ada Muslim yg marah | jangan hina Nabi mereka, jangan publikasikan, mudah banget kan?
you mention about the killing, flag burning and bombing | but you forgot who started it in the first place
kalo kita nggak setuju demokrasi, langsung dicap teroris | mereka hina Nabi, alasan "ini HAM dan demokrasi" | pinter!

Kamis, 13 September 2012

10 NASIHAT BUAT WANITA


 Ada 10 Nasihat Rasulullah kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW. Sepuluh nasihat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan keshalehan. Nasihat atau wasiat tersebut adalah :

 1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya kelak Allah tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

 2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

 3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

 4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

 5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

 6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Di saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan dari kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal ketika melahirkan, maka tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala sribu orang yang melaksanakn ibadah haji dan umrah dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

 7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya pada hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

 8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

 9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

 10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, maka Allah akan memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allahpun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allahpun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqim dengan selamat.

Siksa yang Tak Terduga

Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh..

وَبَدَا لَهُم مِّنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ

”Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. az-Zumar: 47)

Suatu malam, Muhammad bin al-Munkadir khusyuk dengan shalatnya. Beliau banyak menangis hingga keluarga mengkhawatirkan keadaannya. Di sela-sela shalat, keluarga bertanya penyebab tangisannya. Namun tak ada jawaban, selain bertambah histeris tangisannya. Keluarga pun berinisiatif mengundang Abu Hazim RHM, seorang ulama sekaligus teman dekat Muhammad al-Munkadir. Dengan harapan beliau bisa menenangkan dan menghentikan tangis Muhammad al-Munkadir.

Setelah bertemu, Abu Hazim bertanya, ”Apa sebenarnya yang membuatmu menangis, hingga keluargamu mengkhawatirkan dirimu?” Muhammad menjawab, ”Aku membaca al-Qur’an, lalu sampai pada suatu ayat.”

Ayat manakah itu? Tanya Abu Hazim penasaran. Lalu Muhammad bin al-Munkadir membacakan ayat yang dimaksud,

“Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. Az-Zumar:47)

Mendengar ayat dibacakan, kontan saja Abu Hazim turut menangis, hingga keduanya menangis bersama-sama. Keluarga Muhammad pun menggerutu, “Anda kami undang untuk menghentikan tangisnya, tapi justru Anda makin membuatnya menangis.”

Pernah pula seseorang memuji Sulaiman at-Taimy akan keshalihannya, ”Anda…siapa lagi yang bisa seperti Anda?” Beliau menyergah, “Janganlah Anda berkata seperti itu, karena saya tidak tahu, apa yang akan ditampakkan Allah kepadaku, karena Allah Azza wa Jalla berfirman, “ “Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. Az-Zumar:47)

Ayat ini begitu membekas di hati orang-orang shalih, membuat takut orang-orang yang hatinya lembut. Betapa tidak, mereka khawatir jika nantinya dihadapkan siksa yang tak terduga. Sungguh, kelak akan banyak orang-orang yang tercengang, kaget dan ketakutan. Banyak ahli tafsir menjelaskan, mengapa mereka terkejut dengan siksa yang tidak pernah mereka perkirakan.

Dikira Amal Baik, Ternyata Buruk

Sebagian ahli tafsir mengatakan, bahwa orang yang zhalim tidak menyangka bertemu dengan adzab lantaran, “Mereka mengerjakan amalan yang mereka anggap kebaikan, namun di akhirat ternyata dihitung sebagai keburukan.” Inilah pendapat Mujahid bin Jabr dan Fudhail bin Iyadh. Kesalahan anggapan itu bisa dikarenakan cara yang ditempuhnya salah, bisa juga karena salah niat. Salah cara, karena dia mengasumsikan kebaikan dan berbuat baik menurut versinya, atau ikut-ikutan kebanyakan orang, bukan mengikuti syariat yang digariskan. Atau dia menyangka telah menjalankan sunnah, padahal yang dilakukan adalah bid’ah.

Adapun salah niat, bisa jadi amalnya sesuai syariat, tapi dia bermaksud riya’ dalam ibadahnya. Ketika membaca ayat tersebut, sebagian ulama berkata, ”Celakalah orang yang berbuat riya’ (pamer).”

Allah berfirman,

”Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. al-Kahfi: 103-104)

Dianggap Ringan Ternyata Berat

Sebab lain yang membuat manusia terkejut dengan siksa yang dihadapinya adalah, dia menganggap suatu dosa sebagai hal yang remeh, padahal di sisi Allah dihitung sebagai sesuatu yang besar.
Allah berfirman,

”dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. an-Nur:15)

Selayaknya kita takut termasuk dalam kriteria ini. Berapa banyak dosa yang kita anggap sepele, lalu dengan ringan kita menjamahnya. Anas bin Malik berkata, ”Sesungguhnya kalian melakukan suatu perbuatan yang dalam anggapan kalian lebih ringan dari biji gandum, padahal di zaman Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam kami menganggapnya sebagai dosa yang membinasakan.” Ini beliau katakan kepada generasi tabi’in, dan masih hidup pula beberapa sahabat Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, lantas bagaimana penilaian beliau sekiranya melihat realita di zaman ini?

Begitu biasa pemandangan haram disaksikan di televisi, dan hampir semua keluarga menikmati. Di sana penuh dengan tayangan mengumbar aurat, mempromosikan zina, menyebarkan gosip serta melestarikan khurafat dan kesyirikan. Seakan dianggap hiburan yang aman-aman saja. Belum lagi perilaku buruk dalam muamalah; curang dalam berjual beli, menipu timbangan, korupsi, bicara dusta dan pergaulan bebas dengan lawan jenis. ”Dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal di sisi Allah adalah besar.”

Memang, sebagian pelaku itu juga memiliki amal ketaatan, tapi ketika menghadapi sesuatu yang diharamkan oleh Allah, tanpa beban mereka menjamahnya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

”Sesungguhnya ada di antara umatku yang datang dengan membawa pahala sebesar gunung Tihamah yang putih, lalu Allah jadikan laksana debu yang berterbangan.” Subhanallah, bagaimana amal kebaikan sebesar gunung menjadi debu yang berterbangan? Nabi menyebutkan,

<h2>أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا</h2>

”Mereka adalah saudara kalian, yang berkulit seperti kulit kalian, mereka bahkan juga shalat malam sebagaimana kalian, tapi mereka adalah suatu kaum yang jika menghadapi apa yang diharamkan Allah, mereka menjamahnya.”
(HR. Ibnu Majah, al-Albani menshahihkannya)

Mengira Kebaikan Lebih Banyak

Sebagian lagi nekad berbuat maksiat lantaran merasa masih banyak memiliki tabungan pahala. Mereka sangka kebaikan yang dikumpulkannya bisa menutupi kezhaliman yang diperbuatnya. Tapi pada hari Kiamat mereka melihat kenyataan yang sebaliknya. Raslullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

”Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?”
Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari Kiamat dengan pahala shalat, shaum maupun zakat. Namun dia juga mencela si fulan, menuduh si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, memukul si fulan, lalu kebaikannya diambil untuk membayar ini dan itu. Hingga tatkala kebaikannya habis sebelum kezhalimannya lunas terbayar, maka dosa-dosa orang yang dizhalimi ditimpakan atasnya, dan iapun dilempar ke neraka.”

Jika demikian, alangkah pantasnya jika Muhammad bin Munkadir menangis membaca ayat ini. Begitupun dengan Abu Hazim, Sulaiman at-taimy dan juga Ibnu al-Jauzy. Lantas bagaimana dengan kita? Adakah kita merasa aman dari siksa yang tak disangka-sangka?

Rabbana zhalamna anfusanaa wa inlam taghfirlanaa watarhamna, lanakuunanna minal khaasiriin.

(Abu Umar Abdillah)

Saat Sujud, Seorang Imam Masjid Mendengar Seruan Putranya Yang Hampir Mati Tenggelam

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..Kisah nyata ini diceritakan sendiri oleh pelakunya dan pernah disiarkan oleh Radio Al Qur’an di Makkah al Mukarramah. Ki
sah ini terjadi pada musim haji dua tahun yang lalu di daerah Syu’aibah, yaitu daerah pesisir pantai laut merah, terletak 110 Km di Selatan Jeddah.

Pemilik kisah ini berkata:

Ayahku adalah seorang imam masjid, namun demikian aku tidak shalat. Beliau selalu memerintahkan aku untuk shalat setiap kali datang waktu shalat. Beliau membangunkan ku untuk shalat subuh. Akan tetapi aku berpura-pura seakan-akan pergi ke masjid padahal tidak.

Bahkan aku hanya mencukupkan diri dengan berputar-putar naik mobil hingga jama’ah selesai menunaikan shalat. Keadaan yang demikian terus berlangsung hingga aku berumur 21 tahun. Pada seluruh waktuku yang telah lewat tersebut aku jauh dari Allah dan banyak bermaksiat kepada-Nya. Tetapi meskipun aku meninggalkan shalat, aku tetap berbakti kepada kedua orang tuaku.

Inilah sekelumit dari kisah hidupku di masa lalu

Pada suatu hari, kami sekelompok pemuda bersepakat untuk pergi rekreasi ke laut. Kami berjumlah lima orang pemuda. Kami sampai di pagi hari, lalu membuat tenda di tepi pantai. Seperti biasanya kamipun menyembelih kambing dan makan siang. setelah makan siang, kamipun mempersiapkan diri turun ke laut untuk menyelam dengan tabung oksigen. sesuai aturan, wajib ada satu orang yang tetap tinggal di luar, di sisi kemah, hingga dia bisa bertindak pada saat para penyelam itu terlambat datang pada waktu yang telah ditentukan.

Akupun duduk, dikarenakan aku lemah dalam penyelaman. Aku duduk seorang diri di dalam kemah, sementara disamping kami juga terdapat sekelompok pemuda yang lain. Saat datang waktu shalat, salah seorang diantara mereka mengumandangkan adzan, kemudian mereka mulai menyiapkan shalat. Aku terpaksa masuk ke dalam laut untuk berenang agar terhindar dari kesulitan yang akan menimpaku jika aku tidak shalat bersama mereka. Karena kebiasaan kaum muslimin di sini adalah sangat menaruh perhatian terhadap shalat berjamaah dengan perhatian yang sangat besar, hingga menjadi aib bagi kami jika seseorang shalat fardhu sendirian.

Aku sangat mahir dalam berenang. Aku berenang hingga merasa kelelahan sementara aku berada di daerah yang dalam. AKu memutuskan untuk tidur diatas punggungku dan membiarkan tubuhku hingga bisa mengapung di atas air. Dan itulah yang terjadi. Secara tiba-tiba, seakan-akan ada orang yang menarikku ke bawah… aku berusaha untuk naik…..aku berusaha untuk melawan….aku berusaha dengan seluruh cara yang aku ketahui, akan tetapi aku merasa orang yang tadi menarikku dari bawah menuju ke kedalaman laut seakan-akan sekarang berada di atasku dan menenggelamkan kepalaku ke bawah.

Aku berada dalam keadaan yang ditakuti oleh semua orang. Aku seorang diri, pada saat itu aku merasa lebih lemah daripada lalat. Nafaspun mulai tersendat, darah mulai tersumbat di kepala, aku mulai merasakan kematian! Tiba-tiba, aku tidak tahu mengapa…aku ingat kepada ayahku, saudara-saudaraku, kerabat-kerabat dan teman-temanku… hingga karyawan di toko pun aku mengingatnya. Setiap orang yang pernah lewat dalam kehidupanku terlintas dalam ingatanku…semuanya pada detik-detik yang terbatas…kemudian setelah itu, aku ingat diriku sendiri..!.!!

Mulailah aku bertanya kepada diriku sendiri…apa engkau shalat? Tidak. Apa engkau puasa? Tidak. Apa engkau telah berhaji? Tidak. Apa engkau bershadaqah? Tidak. Engkau sekarang di jalan menuju Rabbmu, engkau akan terbebas dan berpisah dari kehidupan dunia, berpisah dari teman-temanmu, maka bagaimana kamu akan menghadap Rabb-mu? Tiba-tiba aku mendengar suara ayahku memanggilku dengan namaku dan berkata: “Bangun dan shalatlah.” Suara itupun terdengar di telingaku tiga kali. Kemudian terdengarlah suara beliau adzan. Aku merasa dia dekat dan akan menyelamatkanku. Hal ini menjadikanku berteriak menyerunya dengan memanggil namanya, sementara air masuk ke dalam mulutku.

Aku berteriak….berteriak…tapi tidak ada yang menjawab. Aku merasakan asinnya air di dalam tubuhku, mulailah nafas terputus-putus. Aku yakin akan mati, aku berusaha untuk mengucapkan syahadat….kuucapkan Asyhadu…Asyhadu…aku tidak mampu untuk menyempurnakannya, seakan-akan ada tangan yang memegang tenggorokanku dan menghalangiku dari mengucapkannya. Aku merasa bahwa nyawaku sudah dalam perjalanan keluar dari tubuhku.

Akupun berhenti bergerak…inilah akhir dari ingatanku. Aku terbangun sementara kau berada di dalam kemah…dan di sisiku ada seorang tentara dari Khafar al Sawakhil (penjaga garis batas laut), dan bersamanya para pemuda yang tadi mempersiapkan diri untuk shalat.

Saat aku terbangun, tentara itu berkata:”Segala puji bagi Allah atas keselamatan ini.” Kemudian dia langsung beranjak pergi dari tempat kami. Aku pun bertanya kepada para pemuda tentang tentara tersebut. Apakah kalian mengenalnya? Mereka tidak mengetahuinya, dia datang secara tiba-tiba ke tepi pantai dan mengeluarkanmu dari laut, kemudian segera pergi sebagaimana engkau lihat, kata mereka.

Akupun bertanya kepada mereka: “Bagaimana kalian melihatku di air?” Mereka menjawab,”Sementara kami di tepi pantai, kami tidak melihatmu di laut, dan kami tidak merasakan kehadiranmu, kami tidak merasakannya hingga saat tentara tersebut hadir dan mengeluarkanmu dari laut.” Perlu diketahui bahwa jarak terdekat denga Markas Penjaga Garis Laut adalah sekitar 20 Km dari kemah kami, sementara jalannya pun jalan darat, yaitu membutuhkan sekitar 20 menit hingga sampai di tempat kami sementara peristiwa tenggelam tadi berlangsung dalam beberapa menit.

Para pemuda itu bersumpah bahwa mereka tidak melihatku. Maka bagaimana tentara tersebut melihatku? Demi Rabb yang telah menciptakanku, hingga hari ini aku tidak tahu bagaimana dia bisa sampai kepadaku. seluruh peristiwa ini terjadi saat teman-temanku berada dalam penyelaman di laut. Ketika aku bersama para pemuda yang menengokku di dalam kemah, HP-ku berdering. segera HP kuangkat, ternyata ayah yang menelepon. Akupun merasa bingung, karena sesaat sebelumnya aku mendengar suaranya ketika aku di kedalaman, dan sekarang dia menelepon?

Aku menjawab….beliau menanyai keadaanku, apakah aku dalam keadaan baik? Beliau mengulang-ulangnya, berkali-kali. Tentu saja aku tidak mengabarkan kepada beliau, supaya tidak cemas. Setelah pembicaraan selesai aku merasa sangat ingin shalat. Maka aku berdiri dan shalat dua rakaat, yang selama hidupku belum pernah aku lakukan. Dua rakaat itu aku habiskan selama dua jam. Dua rakaat yang kulakukan dari hati yang jujur dan banyak menangis di dalamnya.

Aku menunggu kawan-kawanku hingga mereka kembali dari petualangan. Aku meminta izin pulang duluan. Akupun sampai di rumah dan ayahku ada di sana. Pertama kali aku membuka pintu, beliau sudah ada di hadapanku dan berkata: “Kemari, aku merindukanmu!” Akupun mengikutinya, kemudian beliau bersumpah kepadaku dengan nama Allah agar aku mengatakan kepada beliau tentang apa yang telah terjadi padaku di waktu Ashar tadi. Akupun terkejut, bingung, gemetar dan tidak mampu berkata-kata.

Aku merasa beliau sudah tahu. Beliau mengulangi pertanyaannya dua kali. Akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi padaku. Kemudian beliau berkata:”Demi Allah, sesungguhnya aku tadi mendengarmu memanggilku, sementara aku dalam keadaan sujud kedua pada akhir shalat Ashar, seakan-akan engkau berada dalam sebuah musibah. Engkau memanggil-manggilku dengan teriakan yang menyayat-nyayat hatiku. Aku mendengar suaramu dan aku tidak bisa menguasai diriku hingga aku berdo’a untukmu dengan sekeras-kerasnya sementara manuisa mendengar do’aku.

Tiba-tiba, aku merasa seakan-akan ada seseorang yang menuangkan air dingin di atasku. Setelah shalat, aku segera keluar dari masjid dan menghubungimu. Segala puji bagi Allah, aku merasa tenang bagitu mendengar suaramu. Akan tetapi wahai anakku, engkau teledor terhadap shalat. Engkau menyangka bahwa dunia akan kekal bagimu, dan engkau tidak mengetahui bahwa Rabbmu berkuasa merubah keadaanmu dalam beberapa detik. Ini adalah sebagian dari kekuasaan Allah yang Dia perbuat terhadapmu.

Akan tetapi Rabb kita telah menetapkan umur baru bagimu. Saat itulah aku tahu bahwa yang menyelamatkan aku dari peristiwa tersebut adalah karena Rahmat Allah Ta’ala kemudian karena do’a ayah untukku. Ini adalah sentuhan lembut dari sentuhan-sentuhan kematian. Allah Ta’ala ingin memperlihatkan kepada kita bahwa betapapun kuta dan perkasanya manusia akan menjadi makhluk yang paling lemah di hadapan keperkasaan dan keagungan Allah Ta’ala.

Maka semenjak hari itu, shalat tidak pernah luput dari pikiranku. Alhamdulillah. Wahai para pemuda, wajib atas kalian taat kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tua.

Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, terimalah taubat kami dan taubat mereka dan rahmatilah mereka dengan rahmat-Mu.

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

EMPAT TANDA SHALAT KITA DITERIMA ALLAH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dalam Hadis Qudsi disebutkan mengenai orang2 yg diterima sholatnya oleh Allah Swt,

"Sesungguhnya Aku (Allah SWT) hanya akan menerima sholat dari orang yg denga
n sholatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku.

Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yg lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang2 miskin dan orang2 yag menderita.

Aku akan tutup sholat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga."

Dalam hadis qudsi tersebut disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang diterima sholatnya oleh Allah Swt., adalah:

PERTAMA ..

Dia datang untuk melaksanakan sholat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Dalam Al-Quran, keadaan seperti itu disebut dengan khusyu'. Dan sholat yang khusyu' adalah salah satu tanda orang yang mukmin. Yang disebut dengan sholat yang khusyu' itu bukan yang tidak ingat apa pun. Karena orang yang tidak ingat apa pun itu disebut pingsan.

Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib, apabila hendak melakukan sholat, tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat pasi. Sehingga ketika ada orang yg bertanya kepadanya, "Mengapa Anda ya Amirul Mukiminin?" Sayyidina Ali menjawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan menghadapi waktu amanah." Kemudian, Sayyidina Ali membacakan sebuah ayat Al-Quran,

"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung2, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS 33: 72).

Kemudian Sayyidina Ali melanjutkan ucapannya, "sholat adalah suatu amanat Allah yang pernah ditawarkan kepada langit, bumi, dan bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka menolaknya dan hanya manusia yang sanggup memikulnya. Memikul amanat berarti mengabdi kepadaNya."

KEDUA ..

Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Jadi, tanda orang yang diterima sholatnya ialah tidak takabur. Takabur, menurut Imam Al-Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.

Kalau Anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng orang lain, maka Anda sudah takabur. Dan sholat Anda tidak diterima. Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,

"Takkan masuk surga seseorang yg dalam hatinya ada rasa takabur walaupun sebesar debu saja."

Biasanya masyarakat akan menjadi rusak kalau di tengah2 masyarakat itu ada orang yg takabur. Kemudian takabur itu ditampakkan untuk memperoleh perlakuan yg istimewa. Dan anehnya, seringkali sifat takabur ini menghinggapi para aktivis masjid atau aktivis kegiatan keagamaan. Mereka biasanya takabur dengai ilmunya dan menganggap dirinya paling benar.

KETIGA ..

Tanda orang yang diterima sholatnya ialah orang yg tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah Swt. Nabi yang mulia bersabda, "Barangsiapa yang sholatnya tidak rnencegahnya dari kejelekan dan kemungkaran, maka sholatnya hanya akan menjauhkan dirinya dari Allah Swt." Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. bersabda,

"Nanti, pada Hari Kiamat, ada orang yang membawa sholatnya di hadapan Allah Swt. Kemudian sholatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu sholat itu dibantingkan ke wajahnya."

Allah tidak menerima sholat itu karena sholatnya tidal dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut. Bukankah Al-Quran telah mengatakan, "...Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar..." (QS 29:45).

KEEMPAT ...

Orang yg diterima sholatnya ialah orang yang menyayangi orang2 miskin. Kalau diterjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yg mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.

Kalau dalam sholat Anda, Anda sudah merasakan kebesaran Allah dan tidak takabur; dan kalau Anda sudah tidak mengulangi perbuatan maksiat sesudah sholat; dan kalau Anda sudah mempunyai perhatian yang besar terhadap kesejahteraan orang lain, maka Allah akan melindungi Anda dengan jubah kebesaran-Nya.

Allah akan memberi kepada Anda kemuliaan dengan kemuliaan-Nya, dan membungkus Anda dengan busana kebesaran-Nya. samping itu, Allah akan menyuruh para malaikat untuk menjaga Anda; dan para malaikat itu akan berkata sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran,

"Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Didalamnya kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu" (QS 41: 31)

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

Jodoh

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Fulanah 1 : " Ukhty sudah menikah?

Fulanah 2 : "belum ukhty... ^_^

Fulanah 1 : "Sudah tunangan tapi ya?

Fulanah 2 : "Belum juga ukhty... ^_^

Fulanah 1 : "Emang umur anti berapa?

Fulanah 2 : "23tahun ukht... ^_^

Fulanah 1 : "Tapi sudah punya calon kan?

Fulanah 2 : "InsyaAllah sudah ada calon...

Fulanah 1 : "ouhh.. mending kalo begitu mah, jadi udah PASTI ada yang di harapakan, juga hari-hari ukhty gak sedih karena ada yg memperhatikan, ada yang menghibur kalo pas sedih, ada temen ngobrol, jadi gak boring,kalo belum punya calon kan bingung nanti,Orang mana ukht, namanya siapa? umur berapa? kerjaannya pa ukht?? kapan mau nikahnya?
Fulanah 2 : " Dia orang mana, namanya siapa, umurnya berapa, apa pekerjaanya, dan kapan kami menikah saya tidak tahu ukht, karena Allah masih merahasiakan keberadaannya dariku, saya tidak bingung karena setiap manusia di ciptakan berpasang2an bukan?? itu berarti saya sudah punya calon kan?? hari-hari saya gak sepi dan gak boring karena saya punya banyak sohibaty yang selalu hadir menghibur dan menasihati, bukankah jika kita punya pacar justru kita kan ketergantungan, knp? pastinya kita akan merasa boring kalo gak di temani atau di hibur dia, jadinya saudara,orang tua dan sahabt malah gak kita peduliin. Saya juga tidak merasa sedih karena tidak ada yng memperhatikan ,malah saya sangat bahagia krn ada yng memperhatikan saya 24jam, tak pernah, lengah atau tertidur, ya !! Dia lah Allah kekasih tertinggi yang Maha Memperhatikan."

Fulanah 1 : " Tapi.. kalo kayak gitu bukannya anti jadi berharap pada sesuatu yang masih dalam khayalan?? berharap pada sesuatu yang masih belum pasti??

Fulanah 2 : " Tentu saja tidak ukhty... Bukankah Allah sudah menetapkan masing-masing jodoh kita?? bukankah janji Allah itu pasti?? Lagi pula aku lebih bersyukur jika Allah masih menunda kedatangannya padaku ukhty.. karena aku memang belum bisa menerima kehadirannya, jika dia dan cintanya menyapaku sekarang, itu hanya akan membuatku tersiksa ukhty, karena masih jauh jangkauan kami untuk menghalalkan cinta kami, dan jika cinta itu datang di saat yang belum tepat, aku takut syaitan mengambil kesempatan emas dari cinta itu untuk menggoyahkan iman kami ukhty,aku berharap Allah mempertemukan kami nanti, di saat yang tepat.. saat tidak ada lagi alasan yang menghalangiku untuk menyempurnakan setengah dien. "

Jadi sekarang tidak usah khawatir lagi ya ukhty sayang... Mending sekarang kita fokus memperbaiki diri, meningkatkan ketaqwaan kita.. agar kita pantas menjadi bidadari seorang pria shalih yang akan menuntun kita menuju syurga bersamanya, amin ya Robbal Alamin...

Barokallahu fiikum ^___^
"Mungkin kebaikan itu tidak terletak pada orang yang kita pilih , tetapi terletak pada jalan yang kita pilih, atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasan kita menerima kehendak Allah, Sang Kekasih Tertinggi Pemilik Cinta Hakiki"